Perkembangan Sosial Media

Perkembangan Sosial Media

Rahmiyanti Mahmud | 1201204290

1. Definisi Sosial Media

Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun diatas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content.
Fahlepi, (2017) menyebutkan Media Sosial (Social media) adalah media online yang mendukung interaksi sosial. Media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Menurut Shirky (2008), media sosial dan perangkat lunak sosial merupakan alat untuk meningkatkan kemampuan pengguna untuk berbagi (to share), bekerjasama (to co-operate) di antar pengguna dan melakukan tindakan secara kolektif yang semuanya berada di luar institusioanal maupun organisasi.

2. Sejarah Sosial Media

Sejarah sosial media diawali pada era 70-an, yaitu ditemukannya sistem papan buletin yang memungkinkan untuk dapat berhubungan dengan orang lain menggunakan surat elektronik ataupun mengunggah dan mengunduh perangkat lunak, semua ini dilakukan masih dengan menggunakan saluran telepon yang terhubung dengaan modem.

Pada tahun 1995 lahirlah situs GeoCities, GeoCities melayani web hosting (layanan penyewaan penyimpanan data-data website agar website dapat diakses dari manapun). GeoCities merupakan tonggak awal berdirnya website-website. Pada tahun 1997 sampai tahun 1999 munculah sosial media pertama yaitu Sixdegree.com dan Classmates.com. Penamaannya sendiri didasarkan atas teori ‘six degrees of separation’ dan beredar dari tahun 1997 hingga tahun 2001. Six Degrees memungkinkan pengguna untuk membuat profil dan berteman dengan pengguna lain. Six Degrees juga memungkinkan netizen yang belum terdaftar sebagai pengguna untuk tetap mengkonfirmasi pertemanan, serta terhubung dengan sejumlah netizen lainnya. Tak hanya itu, di tahun tersebut muncul juga situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. Situs ini menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri. Sehingga pengguna dari Blogger ini bisa memuat hal tentang apapun. 
Pada tahun 2002 Friendster menjadi sosial media yang sangat booming dan kehadirannya sempat menjadi fenomenal. Setelah itu pada tahun 2003 sampai saat ini bermunculan berbagai sosial media dengan berbagai karakter dan kelebihan masing-masing, seperti LinkedIn, MySpace, Facebook, Twitter, Google+ dan lain sebagainya. Sosial Media juga kini menjadi sarana atau aktivitas digital marketing, 

3. Fungsi Sosial Media

Sosial media memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

a. social media adalah media yang didesain untuk memperluas interaksi sosial manusia menggunakan internet dan teknologi web.

b. Social media berhasil mentransformasi praktik komunikasi searah media siaran dari satu institusi media ke banyak audience (“one to many”) menjadi praktik komunikasi dialogis antar banyak audienc (“many to many”).

c. Social media mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi. Mentransformasi manusia dari pengguna isi pesan menjadi pembuat pesan itu sendiri.

4. Jenis-jenis Sosial Media

Menurut Nasullah (2015) setidaknya ada enam kategori besar untuk melihat pembagian media sosial, yakni:

a.     Media Jejaring Sosial (Social networking)

Media jejaring sosial merupakan medium yang paling popular. Media ini merupakan sarana yang bias digunakan pengguna untuk melakukan hubungan sosial, termasuk konsekuensi atau efek dari hubungan sosial tersebut di dunia virtual. Karakter utama dari situs jejaring social adalah setiap pengguna membentuk jaringan pertemanan, baik terhadap pengguna yang sudah diketahuinya dan kemungkinan saling bertemu di dunia nyata (offline) maupu membentuk jaringan pertemanan baru. Contoh jejaring sosial yang banyak digunakan adalah facebook dan LinkedIn.

b.     Jurnal online (blog)

Blog merupakan media sosial yang memungkinkan penggunanya untuk mengunggah aktifitas keseharian, saling mengomentari dan berbagi, baik tautan web lain, informasi dan sebagainya. Pada awalnya blog merupakan suatu bentuk situs pribadi yang berisi kumpulan tautan ke situs lain yang dianggap menarik dan diperbarui setiap harinya. Pada perkembangan selanjutnya, blog banyak jurnal (tulisan keseharian pribadi) pemilik media dan terdapat kolom komentar yang bisa diisi oleh pengguna. Secara mekanis, jenis media sosial ini bias dibagi menjadi dua, yaitu kategori personal homepage, yaitu pemilik menggunakan nama domain sendiri seperti .com atau.net dan yang kedua dengan menggunakan failitas penyedia halaman weblog gratis, seperti wordpress atau blogspot.

c.      Jurnal online sederhana atau microblog (micro-blogging)

Tidak berbeda dengan jurnal online (blog), microblogging merupakan jenis media sosial yang memfasilitasi pengguna untuk menulis dan memublikasikan aktifitas serta atau pendapatnya. Contoh microblogging yang paling banyak digunakan adalah Twitter.

d.     Media berbagi (media sharing)

Situs berbagi media merupakan jenis media sosial yang memfasilitasi penggunanya untuk berbagi media, mulai dari dokumen (file), video, audio, gambar, dan sebagainya. Contoh media ini adalah: Youtube, Flickr, Photo-bucket, atau snapfish.

Sumber: networkhunter.web.id


Dibawah ini merupakan jenis media sosial yang poluler baik di Indonesia maupun di dunia.
1. Facebook 

Sumber: pngdownload.id

Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg pada tahun 2004 ini menduduki peringkat pertama media sosial yang banyak digunakan di seluruh dunia. Disini pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan teman, bertukar pesan serta berbagi informasi.

2. Twitter
Sumber: kompasiana.com

 

Twitter didirikan pada tahun 2006 oleh Jack Dorsey ini menduduki peringkat kedua terbanyak media sosial yang digunakan diseluruh dunia, media sosial satu ini mirip dengan microblog ini tercatat sebagai media sosial yang paling aktif penggunanya.

3. Instagram
Sumber: tekno.kompas.com


Instagram merupakan media sosial tempat berbagi foto atau video yang paling populer saat ini. Kelebihan dari media sosial Instagram adalah bisa mengedit foto agar terlihat lebih bagus dan profesional. Fitur yang tersedia di media sosial ini hampir sama dengan media sosial yang lain yaitu ada hashtag, comment, mention, like, follow, dan banyak masih banyak lagi.

4. Line
Sumber: apps.apple.com
Line hampir serupa dengan whatsapp, line diluncurkan pada tahun 2011 oleh perusahaan jepang. Yang membedakannya jika whatsapp tidak memiliki karakter-karakter emoji dalam pesan, maka Line memiliki fasilitas tersebut, sehingga terlihat lebih seru ketika menggunakannya dalam menyampaikan pesan.

5. Youtube
Sumber: Liputan6.com

Youtube merupakan sebuah situs web berbagi video yang dibuat oleh mantan karyawan PayPal pada februari 2005 ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah, menonton serta berbagi video. Konten video positif apapun bisa diakses melalui aplikasi tersebut.

6. Whatsapp
Sumber: en.wikipedia.org
 WhatsApp merupakan aplikasi pesan lintas platform sejak kemunculanya tahun 2009 hingga saat ini, yang memungkinkan kita bertukar pesan tanpa biaya SMS, karena menggunakan data internet. Menggunakan WhatsApp kita dapat dengan mudah untuk berinterikasi melalui pesan teks maupun suara dan hingga saat ini dilengkapi dengan fitur video call.

  5. Perkembangan Penggunaan Sosial media di Indonesia

Kemunculan Friendster pada tahun 2002 di Indonesia sempat menjadi situs jejaring sosial yang booming dikalangan remaja. Friendster digunakan penggunanya untuk berkenalan via dunia maya dan sebagai sarana untuk bertukar pesan.

Setelah itu Facebook  muncul pada tahun 2004 namun pamor Facebook di Indonesia naik daun pada tahun 2008 dan mulai menggeser Friendster sebagai sarana berkenalan via dunia maya. Fitur-fitur yang ditawarkan oleh Facebook juga jauh lebih beragam seperti terdapat aplikasi games di dalamnya.

Pada tahun 2009 Twitter muncul sebagai situs jejaring sosial yang lebih simple dengan berfokus kepada penyajian timeline yang berisi status orang-orang yang kita ikuti disertai kolom komentar, kolom retweet/like. Situs ini juga dapat menjadi medium pertukaran pesan melalui Direct Message.

Masih pada tahun yang sama, situs jejaring sosial berbasis aplikasi muncul yakni Whatsapp namun pada tahun tersebut aplikasi ini belum dimintai banyak orang. Aplikasi ini berfokus pada pertukaran pesan antar individu maupun kelompok yang dapat melalui beberapa pilihan yakni teks, panggilan maupun video call.

Selanjutnya pada tahun 2010 Instagram menjadi situs jejaring sosial di Indonesia yang diminati. Situs ini berfokus pada aktualisasi diri melalui foto dan video. Interaksi pada situs ini dapat diwujudkan melalui tombol like, berkomentar maupun mengirimkan pesan kepada pengguna lain.

Line pada tahun 2011 digunakan sebagai medium untuk bertukar pesan sehari-hari, situs jejaring sosial ini berfokus kepada pertukaran pesan baik kelompok maupun perindividu dengan individu lainnya. Selain pertukaran pesan, Line juga dilengkapi dengan fitur timeline dan beberapa fitur yang lain seperti games.

Snapchat juga muncul di Indonesia pada tahun yang sama yakni 2011, aplikasi ini diminati karena berbeda dengan aplikasi pertukaran pesan lainnya yang menggunakan teks, aplikasi ini berfokus kepada visual baik foto maupun video yang disertai dengan efek-efek gambar, suara maupun teks yang dapat dimasukan di dalamnya.

6. Dampak Sosial Media dalam berbagai bidang

a. Bidang ekonomi dan bisnis

Berikut dampak positif dari penggunaan medsos ditinjau dari segi bisnis.

1. Sebagai Tempat Promosi 

Dengan banyaknya orang yang menggunakan sosial media, membuka kesempatan kita untuk mempromosikan produk/jasa yang kita tawarkan.

2. Menjalin Kerjasama Bisnis secara luas 

Semakin kredibilitas anda meningkat, semakin timbul banyaknya relasi dan jaringan yang terhubung secara cepat melalui aplikasi medsos. Kerja sama umumnya akan dilakukan dengan diskusi antar founder perusahaan terkait.

Berikut adalah dampak negative media social di bidang ekonomi dan bisnis

1. Memperkenalkan Produk yang Tidak Sesuai (Palsu)

Semakin mudah akses dan fitur yang disediakan, juga dapat menimbulkan resiko kejahatan yang besar pula. Setiap orang memiliki kesempatan untuk menawarkan dan memperkenalkan produk secara bebas melalui media sosial.

2. Menimbulkan Persaingan yang Tidak Sehat

Semakin banyak produk yang berada di medsos, semakin besar pula persaingan yang terjadi antar kompetitor bisnis dan dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat pula. Hal tersebut berpotensi terjadi, karena setiap orang secara bebas dapat memberikan komentar dan dapat menimbulkan ujaran yang mengarah pada ancaman, serta pembohongan publik.

b. Bidang Pendidikan

Media sosial dalam dunia pendidikan di gunakan sebagai alat penunjang suatu pembelajaran. Media sosial ini sangat membantu pendidik dan pelajar karena sangat mudah untuk mengaksesnya selain itu juga dapat mempermudah pembelajaran. Selain itu dengan adanya media sosial semua tugas bisa di kerjakan dengan praktis, simple dan mudah tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Adapun dampak positif yang di timbulkan dari media sosial antara lain:

1. Mampu beradaptasi

Media sosial dapat membantu pelajar untuk mengatsi zaman digital seperti sekarang ini. Dengan adanya media sosial pelajar dapat berkomunikasi dengan orang lain, sehingga mereka akan mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas.

2. Mempuyai banyak teman

Adanya media sosial dapat mempermudah pelajar untuk bertemu dengan siapapun yang mereka inginkan tanpa harus bertemu langsung. Dengan media sosial mereka dapat menciptakan suatu komunitas baik komunitas diskusi maupun yang lainnya, yang mana komunitas tersebut bisa bermanfaat bagi pelajar.

3. Mendapat informasi yang bermanfaat

Dengan adanya media sosial pelajar dapat bertukar informasi dengan pelajar yang lain, sehingga mereka akan mendapatkan informasi baru yang belum pernah mereka ketahui sebelumnya.

Namun, media sosial bisa berdampak negative bagi pelajar seperti: 

1.  Salah memanajemen waktu sehari-hari


Sumber: Haiminasan.wordpress.com 
Bagi pelajar yang belum bisa menggunakan waktu bermain dan kegiatan sehari-harinya sesuai kebutuhan makan media sosial ini bisa berdampak negatif bagi mereka dan bisa menghambat aktifitas seharu-hari. Selain itu para pelajar juga akan mengundur-undur waktu dalam melakukan aktifitas seperti beribadah.


2.  Malas belajar

Dampak ini terjadi karena pelajar terlalu fokus dengan media sosialnya masing-masing, sehingga mereka lupa waktu belajar. Hal ini sangat berdampak buruk bagi pelajar, karena dapat mempengaruhi pengetahuan dan prestasi mereka.

c. Bidang Politik

Dalam lingkup modernisasi sosial media tidak dapat dipisahkan dari perkembangan dan kemajuan politik suatu negara, karena itu peran sosial media didalam bidang politik sangat dibutuhkan. Salah satu dampak positif sosial media di bidang politik yaitu Cepat, efisien, nyaman. Kegiatan komunikasi untuk keperluan politik dengan menggunakan teknologi informasi melalui sosial media menyebabkan sampainya berita lebih cepat, dilakukan secara efisien, dan nyaman. Misalnya jika ada masyarakat yang ingin mengajukan pendapatnya ke wakil rakyat maka cukup dengan menggunakan e-mail dapat sampai dengan segera.

Namun, terdapat dampak negative dari social media di bidang politik yaitu privasi yang kurang aman. Sebuah badan politik seperti negara memerlukan tanggapan dari warganya. Jika negara terus meminta informasi maka privasi dari seseorang semakin sulit untuk dijaga. Ini akhirnya menjadi dilema, di sisi yang satu data dari masyarakat dihimpun untuk mengembangkan kegiatan negara namun di sisi yang lain negara pun harus menjunjung tinggi hak privasi warganya. 

Referensi:

Setiadi, Ahmad. Pemanfaatan Media Sosial untuk Efektifitas komunikasi. Karawang: AMIK BSI Karawang.

Cahyono, Anang Sugeng. Pengaruh Sosial Media terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Indonesia.

Nuriyanti, Widya. (2019). Peran Media Sosial Dalam Pengembangan Industri Kreatif. Jakarta: Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Indraprasta PGRI Jakarta.

Do. (2015). Dampak Sosial Media di Bidang Politik. Online di https://docyberblog.wordpress.com/2015/09/09/sosial-media-di-bidang-politik/, diakses tanggal 6 Maret 2021 puluk 15.16.

Lubis, Abdullah. (2016). Dampak Positif dan Negatif Media Sosial. Online di https://abdullahlubisblog.wordpress.com/2016/05/11/dampak-positif-negatif-media-sosial/, diakses tanggal 28 Maret 2021 pukul 15.24.

Rosari Krisdyahayu, Maria. (2018). Sejarah Internet dan Perkembangan Media Sosial di Indonesia, Dari Friendster hingga Snapchat. Online di https://www.kompasiana.com/mariarosarikrisdyahayu6905/5b981cd312ae9437ca69f295/sejarah-internet-dan-perkembangan-media-sosial-di-indonesia-dari-friendster-hingga-snapchat?page=all#section2, diakses tanggal 5 Maret 2021 pukul 18.45.

http://digilib.uinsby.ac.id/15465/4/Bab%202.pdfdiakses tanggal 6 Maret 2021 pukul 13.00.

http://eprints.umm.ac.id/43080/3/BAB%20II.pdf, diakses tanggal 6 Maret 2021 pukul 13.05.

Komentar